Satu Hari Tanam Pohon, Enam Hari Kelola Sampah

Musim hujan sudah tiba, Hari pohon kurang dua hari. Bapak satu anak yang bergelut dengan sampah masih sempat untuk menambah kegiatan sosialnya.Seperti tahun sebelumnya persiapan tanam pohon selama musim hujan telah dipersiapan desa dan sekolah mulai di hubungi pernyataan pemerhati lingkungan Hariyanto. Persiapan bibit pohon mulai di petakan berapa titik yang harus di tanam pada musim penghujan, jawabnya 10 titik dengan masing masing titik 1000 pohon. Tahun ini mungkin dalam kesulitan mendapatkan pohon penahan air pasalnya kasus pembibitan diponorogo belum selesai.
Saya tak habis pikir soal bibit pohon yang jelas kita berusaha bagaimana bisa mendapat bibit pohon siap tanam untuk mengembalikan mata air yang mati ketika musim kemarau. Lima tahun sudah kami lakukan walau kebakaran hutan sering membakar hasil penanamannya. kami dalam pemetaan kenapa hutan sering terbakar di wilayah ponorogo. keberadaan hutan sanagat penting untuk ketersediaan air guna pertanian, peternakan, kebutuhan manusia dan ketahanan energi serta mengurangi pemanasan global.
Kendala apa pak? kendalanya budaya masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya air dari pada lembaran uang, karena uang 50 juta dalam satu program atau hasil hutan dari kayu cuma habis untuk 50 KK dalam 1 bulan. Jika hutan menghasilkan air 50 juta liter kebutuhan hidup dan perekonomian rakyat sektor pertanian, perikanan dan peternakan tetap beralangsung selama 12 bulan penuh dalam satu desa.

0 komentar:

Pengelola TPST kerja EXtra

Pekerjaan Rumah bagi pengelola TPST 3R Tonatan, membenahi managemen dengan kendala tenaga kerja dan kesinambungan pemda setempat. Terhambatnya pengembangan TPST bukan karena rendahnya SDM pengelola akan tetapi pada sistem yang berada di daerah itu sendiri. Pengelolaan Sampah yang telah disayahkan melalui UU No.18 tahun 2008 tanpa di barengi dengan perda pengolahan sampah menjadi kendala disetiap daerah. Kebanyakan pemda yang ada hanya menetapkan perda pelayanan sampah, perda tersebut mengatur penyediaan TPS dan pengangkutan sampah dari TPS sampai TPA.
Konspirasi jika sebuah totalitas pengelola TPST tanpa dukungan sepenuhnya oleh pemda setempat. Disisi lain minset atau pola pikir dan budaya masyarakat belum bisa merubah untuk membawa sampah ke TPST, mereka masih membuang sampah di sekitar TPST pada hal terpampang tulisan "Sampah Masuk" di depan pintu gerbang TPST.
Problem TPST Tonatan pada tenaga kerja sudah satu tahun lebih, begitu sulitnya mencari pekerja untuk bekerja di TPST. Masyarakat setempat atau penduduk lokal ponorogo melihat bekerja mengelola sampah rendahan. Bahkan sudah beberapa kali mencoba dengan menawarkan kesejahteraan bekerja di TPST menolak dengan halus alasan jijik dan tidak tahan bau.
Suasana Cuaca kemarau sering mengganggu pekerjaan pengepakan lapak terkena angin. ketika hujan tiba air masuk hanggar. kendala alam sudah diutarakan namun hanggar di TPST masih juga terbuka artinya tidak ada tanggapan serius dari satker setempat, laporan berkali-kali hanya diterima dan dijawab iya.

0 komentar: